Jumat, 11 Juli 2014

Motivasi Gue ...




Sudah tradisi bagi anak-anak BTM, setiap melaksanakan kegiatan Leadershiep Management Training atau kita kenal dengan Latihan dasar kepemimpinan setiap akhir kegiatan kami melakukan game yang unik. Dimana akan dibagikan selembar kertas yang di tengahnya bertuliskan nama kita masing-masing yang sealanjutnya digilirkan ke teman-teman disamping untuk ditulis dengan berbagai macam kritik maupun saran  yang dapat membangun tetapi tanpa nama orang yang menuliskan kritik atau saran tersebut. Dan pada hitungan ke-tiga kertas yang bertuliskan nama saya, digilir ke teman di sebelah kanan saya. Dan teman di kiri saya menggilirkan kertas yang bertuliskan namanya ke saya. Saatnya lah untuk menuliskan apa yang ingin kita tulis di kertas tersebeut mengenai si pemilik kertas.
Setelah permainan selesai, ada banyak keunikan, ada yang tertawa sendiri, ada yang murung, ada yang kesal, ada yang penasaran, bahkan ada yang sedikit marah. Tapi itulah permainan, mungkin ada sisi negative dan sisi positifnya. Tetapi alangkah baiknya kita mengambil sisi positifnya.
Nah, ini lah beberapa pesan-pesan di kertas ku yang selalu saya jadikan sebagai Motivasi :

-        Ka’iqbal tingkatkan kerja sama BTM
-        Pertahankan potensi diri
-        Lebih giat lagi di organisasi BTM
-        Banyak makan supaya mo gode, ingat pesan mama (manado language)
-        Banyak bacarita ka, jang babadiang (manado language)
-        Ridho Allah, Ridho Ortu
-        Semangat k’iqbal
-        Tetap semangat k’iqbal
-        Semangat ya kak
-        Be your self
-        Lebih bertanggung jawab
-        Lebih baik sholat daripada disholatkan (Nyinggung banget nihh :D)
-        Never say never
-        Kak’ semoga sukses
-        Tingkatkan kualitas
-        Ka’ikbal paling span
-        Lebih sering tertawa, lebih ganteng lagi
-        Gapailah prestasimu setinggi mungkin
-        Keep smile, dikagumi wanita
-        Langgeng ama ka’asih
-        Selalu tersenyum
-        Kakak ganteng jang salalu bagara neh (manado language)
-        Jadi kakak yang baik lagi
-        Jang talalu cuek , ka’asih orang mo ambe
-        Jadilah pemimpin yang baik untuk teman saya
-        Jang bekeng” manangis orang pe anak (manado language)
-        Jangan diam aja ka, nanti ka asihnya di ambil orang
-        Betul itu, jangan diam aja ka..

Dan satu tulisan misterius yang menarik dari semuanya :
-        I LOVE U CUEK
Wwkwkkwwkwk :D siapaa yaah ???
 

Pentingnya Syi'Ar Islam




Hidup bukan hanya untuk sekedar hidup, hidup harus bermakna ibarat pelangi hidup harus berwarna. Dua tahun sudah aku menuntut ilmu di tanah Toar Lumimuut atau biasa dikenal dengan tanah Minahasa. Selama ini aku menuntut ilmu di kampus tercinta Universitas Negeri Manado, tepatnya di Fakultas Ekonomi. Ilmu Manajemen menjadi jurusan pilihanku. Entah kenapa aku bisa kuliah sampai ke bagian utara Sulawesi, padahal di tanah kelahiranku sendiri juga punya Universitas Tadulako yang tak kalah bagus dengan universitas di sini. Hmm.. cerita nya lumayan panjang, tapi intinya aku kuliah disini karena mendapat bantuan beasiswa bidik misi yang di rekomendasikan dari sekolah .
Dua tahun rasanya bukan waktu yang singkat, terhitung 4 semester sampai saat ini. Kira-kira setengah perjalanan sudah aku tempuh, dan 4 semester lagi akan menjadi petualangan selanjunya. Perjalanan hidup yang aku jalani selama 2 tahun terakhir, tidaklah mudah. Bertahan hidup dikampung orang, tanpa ada keluarga satupun.  Pahit manis kehidupan menjadi santapanku bahkan Penderitaan bukan hal yang baru lagi dalam album kehidupanku, ujian dan cobaan sudah biasa dihadapi, Sedih dan senang terus berputar seperti lingkaran. Namun, Itulah yang namanya hidup selalu di penuhi warna. Andaikan sedih adalah hujan dan senang adalah matahari, maka kita butuh keduanya untuk menghadirkan pelangi.
Berbuat sesuatu yang berguna bagi kehidupan itu sudah selayaknya kita sebagai manusia. Salah satu nya Syi’ar. Mungkin kalian sering mendengar kata itu, namun apakah Syi’ar itu? Syi’ar memang sudah umum didengar tapi sampai saat ini pun aku juga masih bingung memberikan persepsi yang pas untuk menerjemahkan kata Syi’ar itu. Jika dilihat secara umum kata syi’ar itu sendiri memiliki arti yang luas diantaranya menyampaikan, menyebarkan, ataupun memberikan informasi atau pengetahuan kepada masyarakat. Sebagai umat islam Syi’ar tidak lepas dari kata Dakwah. Keduanya nyaris memiliki makna dan arti yang sama, jadi bagi kita umat muslim syi’ar sangat penting dalam melaksanakan dakwah. Ingatlah bahwa dakwah itu bukan hak seorang muslim, tapi merupakan KEWAJIBAN kita. Setiap kita punya tugas untuk mensyiarkan cahaya Islam kepada siapapun juga, dimanapun kita berada dan siapapun teman-teman kita.
Setiap Lembaga pasti melakukan syi’ar itu. Terlebih khususnya lembaga dakwah, sejak awal kuliah saya sudah tergabung di salah satu lembaga dakwah (BTM FEKON) yang ada di kampus. lembaga dakwah pun memiliki berbagai macam nama, tetapi biasa nya memiliki tujuan yang sama yaitu dakwah. Setiap lembaga tersebut pasti memiliki cara dan strategi untuk menjaga eksistensi lembaganya. Nah, salah satu cara untuk menunjukkan eksistensi itu sendiri adalah dengan Syi’ar. Dapat dikatakan bahwa syi’ar adalah pondasi utama atas keberadaan suatu lembaga dakwah di mata masyarakat kampus.
Kemudian, apakah hubungan syi’ar dengan eksistensi lembaga??  Tentulah sangat banyak. Eksistensi itu sangat erat kaitannya dengan terlaksananya kegiatan-kegiatan yang dapat dirasakan oleh orang lain. Keberadaan suatu lembaga dari manfaat-manfaat kegiatan yang dirasakan setiap orang, akan secara otomatis menjadikan lembaga itu tetap eksis.  Dan selalu ingat bahwa target dari syi’ar adalah orang banyak, mereka yang akan kita sentuh dengan nilai-nilai islam. Lembaga dakwah dapat tenggelam, vacuum ataupun tertutup mungkin hanya menerapkan syi’ar dari kita dan untuk kita saja atau hanya dalam lingkup keluarga lembaga itu sendiri. Atau dikarenakan lembaga dakwah tersebut belum memiliki pilar yang jelas dalam melakukan syi’ar islam. Nah,
Berikut pilar yang sebaiknya dimiliki oleh lembaga dakwah (Ryan alfian:2009):

1. Syiar Multimedia (Media Informasi di BTM FEKON)

Syiar multimedia merupakan kegiatan syiar yang dilaksanakan dalam rangka membangun paradigma serta brand positif objek dakwah. Media yang biasa digunakan adalah media cetak dan media maya. Media cetak biasanya  berupa bulletin atau tempelan pada papan pengumuman yang berada ditempat strategis, yaitu tempat dimana sering dilewati objek dakwah. Media dibuat semenarik mungkin dan “eye catching” sehingga mau tidak mau bagi mereka yang melewati media ini pasti akan melihatnya terlebih dahulu karena menarik. Media yang ditempel hendaknya bervariasi dari waktu kewaktu sehingga mereka yang lewat di tempat itu tidak bosan melihat media kita. Dan diharapkan dengan seringnya kebiasaan mereka melihat media yang dibuat maka pesan-pesan yang ingin disampaikan akan tersampaikan dengan baik dan citra Lembaga akan menjadi lebih baik dan dikenal luas oleh objek dakwah.

Begitu pula dengan media maya, pengoptimalan fungsi facebook, twitter, friendster, flixster, website dan lainnya akan membantu kegiatan syiar kita juga untuk orang zaman modern saat ini.

2. Humas Internal Kampus (Humas di BTM FEKON)

Syiar yang dilakukan harus mengakar kedalam seluruh elemen-elemen kampus. Untuk itu media tidaklah cukup memegang tantangan tersebut. Perlu ada sebuah fungsi tambahan lagi agar seluruh elemen kampus tersentuh oleh syiar. Maka dari itu lahirlah hubungan masyarakat internal kampus (HIK) untuk menjawab tantangan ini. Elemen internal kampus terdiri dari Rektorat, Karyawan, Unit Tata Usaha, Unit Kegiatan Mahasiswa, Himpunan Mahasiswa, Keluarga Mahasiswa, dan lain-lain. HIK berfungsi untuk melakukan menjalin hubungan baik terhadap elemen internal kampus tersebut. Dengan adanya hubungan yang baik, maka akan timbul respect dan trust antara keduanya. Dari sanalah mulai kita pengaruhi/tawarkan nilai-nilai islam kepada mereka. Dengan demikian, bukanlah sebuah euphoria bahwa syiar mampu mengakar kedalam seluruh elemen-elemen kampus.

3. Kajian/Ta’lim

Ta’lim dan kajian merupakan kegiatan syiar berbasis kegiatan/event yang dilakukan dalam rangka membentuk kerangka berpikir yang benar tentang Islam. Kegiatan Ta’lim dan kajian sebaiknya dilaksanakan sesuai dengan momentum yang tepat. Ketepatan momentum yang diambil akan menentukan keberhasilan kajian atau ta’lim karena orang-orang cenderung tertarik kepada hal yang baru dan yang hangat. Ketika momentum pemilu tiba, maka saya pikir tema “Islam Menjawab Tantangan Politik” merupakan tema yang tepat untuk diangkat dalam syiar kajian. Begitu pula dengan momentum lainnya. Adapun ketika momentum “Valentine’s Day” tiba, maka ta’lim yang bertemakan “Cinta dalam Islam” merupakan tema yang cocok pula untuk diangkat. Kekuatan kajian dan ta’lim akan lebih kuat lagi ketika diisi oleh pembicara yang memiliki kompetensi dalam bidangnya dan tempat yang sejuk dan nyaman. Satu lagi yang penting adalah materi ta’lim atau kajian harus disesuaikan dengan pesertanya, jangan terlalu ringan ataupun terlalu berat.

4. Penelitian Dan Pengembangan (Litbang)  (Bidang I di BTM FEKON)

Rhenald Kasali mengatakan dalam bukunya, Recode Your Change DNA, bahwa “organisasi yang tidak berubah, maka ia akan tergilas oleh tantangan zaman.” Setiap organisasi punya umur hidupnya masing-masing bergantung sampai mana kekuatan mereka untuk bertahan menghadapi tantangan zaman. Begitu pula dengan Lembaga Dakwahh. Adanya globalisasi dan masuknya budaya barat telah mengintervensi pemikiran-pemikiran pemuda Islam menjadi jauh dari agamanya. Syiar berfungsi meng-counter hal tersebut. Namun kegiatan syiar yang tidak diimbangi dengan penelitian dan pengembangan akan menyebabkan ketidakefektifan dan keefesienan dari kegiatan tersebut. Bisa jadi kegiatan syiar beberapa tahun lalu tidak akan efektif lagi dilakukan kembali saat ini karena tantangan zaman telah berubah. Untuk itulah, kegiatan penelitian dan pengembangan (litbang) itu menjadi hal yang sangat diperlukan untuk dapat meningkatkan kualitas kegiatan syiar kita agar dapat mengimbangi intervensi-intervensi pemikiran yang terus berkembang pula saat ini.

5. Pelayanan dan Pengawalan Mahasiswa Baru (Pengawalan PROBINAS)

Mahasiswa Baru merupakan sasaran “empuk” kegiatan syiar. Mengapa demikian? Karena pikiran mereka yang masih bersih, belum terkotori oleh ideologi manapun yang ada dikampus. Untuk itu seharusnya Lembaga harus berada di barisan depan dalam melaksanakan kegiatan syiar untuk menanamkan paradigma pikiran yang baik tentang islam pada mereka. Acara penyambutan syiar yang baik akan sangat berkesan bagi mereka, sehingga mereka akan mulai memupuk respek dan kepercayaan mereka pada Lembaga dakwah tersebut. Maka bukan tidak mungkin, mereka akan berbondong-bondong mendaftarkan dirinya untuk dapat aktif didalam organisasi itu karena mereka merasa nyaman atas pelayanannya.

6. Kepanitiaan

Satu lagi pilar penting adalah kepanitiaan. Kegiatan kepanitiaan menjadi penting karena dari kegiatan-kegiatan kepanitiaan inilah eksistensi dari Lembaga menjadi terlihat oleh objek dakwah. Dengan adanya eksistensi Gamais maka hal itu pulalah yang membuat objek dakwah kita tahu bahwa sebenarnya kita ada. Selain itu, kepanitiaan menjadi sarana yang baik pula untuk mengasah soft skill para kader Lembaga untuk memanajemen sebuah kegiatan. Kelebihan lainnya adalah kepanitiaan juga dapat menjadi daya tarik objek dakwah kita untuk berpartisipasi bersama kita. Dengan demikian objek dakwah pun mampu menjadi subjek dakwah juga.


Belajar untuk memperbaiki dan membangun semangat di internal syiar itu sendiri. Karena jika internal kita sudah solid secara struktural, konsepan dan pengelolaan insyaallah syiar islam yang mengakar dalam semua elemen kampus itu bukan hanya mimpi…..

Salam Ukhuwah!!

Perjuanganku Untuk Indonesiaku



Bruk, brak, brik, brokk …… :D (suara lagi bongkar2 buku) daripada gak ada kerjaan mending bongkar-bongkar buku jadul saja, begitulah yang muncul di pikiran ku malam itu. Pandangan saya tertuju pada satu buku kecil yang bersampul biru. Buku yang sudah saya simpan sejak SMA itu ternyata masih utuh. Setelah melihat-lihat isi buku itu, saya tertarik pada satu tulisan  yang bertajuk “Perjuanganku Untuk Indonesiaku”. Berpikir sejenak J,, emangnya perjuanganku  apa…? kayaknya saya bukan seorang pejuang. Hahahahaa :D gak lucu kali yah, emang kamu bukan pejuang (mungkin itu kata kalian). Kebetulan, hari ini adalah hari peristiwa bersejarah bagi Indonesia. Yang mana, tanggal 9 Juli 2014 ini bangsa Indonesia sedang melaksanakan pesta Demokrasi. Peristiwa yang akan menentukan siapa pemimpin bangsa Indonesia untuk lima tahun kedepan. Siapa yang akan menentukan nasib bangsa Indonesia, siapa yang akan meneruskan perjuangan para pemimpin-pemimpin terdahulu. Nah, karena keterkaitan dari judul tulisan itu dengan hari yang bersejarah ini, makanya tidak ada salah nya dan mungkin lebih benar jika saya ingin menempelkan tulisan ini ke blog saya.  Bagi saya, cerita konyol ini memiliki keunikan dan sejarah tersendiri bagi saya. Dengan menuliskan cerita ini, mungkin saya bisa bernostalgia dan mengenang masa-masa atau kenangan yang terjadi pada saat itu. Nah, Sahabat makanya izinkanlah malam ini saya mau berbagi cerita yang agak lucu dan mungkin tidak berbobot bagi sahabat-sahabatku ini. Yah, wajar saja,  cerita ini saya tulis sekitar 3 tahun yang lalu, tepatnya pada tahun 2012.  Saat itu usia saya masih seumur jagung, dan untuk membuat sebuah tulisan yang berkualitas rasanya belum pantas pada saat itu. Mungkin tidak ada manfaat dan gunanya bagi kalian, sekalipun itu ada. Yaah, Alhamdulillah sesuatu… ! kata “Syahrini” J  
Cerita ini saya tulis, pada saat perkemahan pramuka temu penegak se-Kab. Parigi Moutong di Sulawesi tengah. Saya adalah perwakilan dari sangga putra Gudep SMKN 1 Parigi. Hemptt, Tak usah berbasa-basi lah, langsung saja keceritanya.
“Perjuanganku Untuk Indonesiaku”
Hari kamis ini, hari yang berbeda dengan hari-hari lainnya.  Pada hari ini, disaat teman-teman lain sedang melakukan aktifitas untuk mengisi hari libur imlek, kami semua malah sibuk mempersiapkan diri untuk berangkat ke bumi perkemahan tepatnya di dusun Gangga.
Setiba di bumi perkemahan kami langsung mendirikan tenda bersama-sama, sebagai tempat berteduh kami selama tiga hari kedepan. Setelah tenda berdiri kami pun diberi waktu untuk beristirahat sejenak agar kami tidak kelelahan untuk mengikuti kegiatan selanjutnya.
Tepat pukul setengan dua, kami segera bergegas menggunakan seragam Pramuka untuk melaksanakan kegiatan awal dari perekemahan ini yaitu Upacara pembukaan Temu Penegak Se-Kabupaten Parigi Moutong. Sebelum upacara pembukaan dimulai, seluruh peserta melaksanakan gladi kotor terlebih dahulu. Dan setelah upacara pembukaan selesai, kami semua segera mandi untuk mempersiapkan sholat maghrib karena waktu telah menunjukkan setengan enam.
Malampun telah tiba, malam pertama di bumi perkemahan. Malam yang penuh kebahagiaan dan keceriaan, serunya bersama teman-teman di dalam tenda sambil melantunkan lagu-lagu indah. Pengalaman yang sangat berharga, yang jarang kami lakukan di hari-hari lain. Di tengah gemerlapnya bumi, dibawah langit yang dihiasi bintang-bintang indah. Kami bersenda guaru bersama Kak’Deni, kakak yang berwatak lucu dan menggemaskan. Rasanya mulut kami tak akan pernah tertutup jika terus bersamanya. Malam yang menyenangkan, penuh canda dan tawa. Namun, waktu sudah menunjukkan pukul 10 malam yang menandakan malam semakin larut maka selesai sudah pertemuan kita bersama Kak’Deni, dan kami pun bersiap-siap kembali ke tenda masing-masing untuk istirahat menuju ke pulau kapuk (tidur).
Matahari telah memancarkan sinarnya, yang menandakan pagi telah tiba. Kami pun bergegas mandi dan dilanjutkan dengan sarapan pagi. Lomba pertama yang akan diadakan yaitu Senam Pramuka. Gudep kami mengutus 6 orang untuk mengikuti lomba tersebut dan ternyat hanya 3 gudep saja yang mengikuti lomba. Selesai lomba kami bersiap-siap untuk melaksanakan kegiatan selanjutnya yaitu operasi semut (mebersihkan bumper). Lelah kami rasakan setelah membersihkan luasnya areal perkemahan dan mengambil kayu api unggun. Kami pun beristirahat  dan mandi untuk melaksankan sholat jum’at bagi kaum adam. Selesai pelaksanaan sholat jum’at, seluruh peserta mendapat penyuluhan tentang NAPZA (Narkotikta, Psikotropika, dan Zat adiktif) oleh pihak kepolisian dan BNK Kabupaten Parigi Moutong. Walaupun sedikit mengantuk mendengarkan penyuluhan, kami tetap semangat dengan lawakkan gokil dari salah satu pihak kepolisian yang selalu membuat kami tertawa dengan cerita-cerita kocaknya. Setelah penyuluhan selesai, panitia memberikan kesempatan kepada kami untuk berdiskusi dan memberikan pertanyaan.
Dimalamnya kami mengikuti berbagai lomba, diantaranya Lomba Vocal Grup, Pidato bahasa Indonesia dan bahasa inggris. Bumi perkemahan semakin ramai dengan datangnya warga sekitar dusun gangga yang turut menyaksikan berbagai penampilan peserta lomba Vocal grup dan pidato.
Hari ini adalah hari sabtu, yang merupakan hari yang kami tunggu-tunggu dari perkemahan ini. Sebab malam nanti akan diadakan pembakaran api unggun yang selalu kami nanti-nantikan. Aktivitas atau kegiatan awal di pagi ini, kami melakukan senam bersama yang diikuti oleh seluruh peserta. Sesudah senam, kami kembali ke tenda masing-masing untuk bersiap-siap mengikuti kegiatan outbond siang nanti.
Tidak terasa malam ini adalah malam terakhir kita di bumi perkemahan ini, karena besok kami akan berpisah kembali ke rumah masing-masing. Dingin, panas, lelah, bahagia, suka duka, susah maupun senang. Semuanya kami rasakan di perkemahan ini. Entah kenapa dalam waktu tiga hari ini, karakterku mulai tebentuk, jiwa nasionalisku mulai muncul serta kepedulian dan rasa cinta tanah airku mulai membara. Kegiatan yang sangat bermanfaat ini memberikan pengalaman yang berharga yang susah untuk dilupakan. Perjuangan yang sangat berat kami rasakan, namun semua perjuangan itu hanya aku tujukan pada satu objek yaitu INDONESIA-KU, insyAllah semuanya akan berguna bagi Indonesiaku di masa depan nanti. Amin
Selesai …

Sahabat, itulah cerita konyol yang ditulis anak seumur jagung, yang mulai sejak itu jiwa nasionalisnya terhadap tanah air mulai muncul.  Semuanya itu berkat organisasi yang dikutinya,  yaitu Pramuka. Organisasi yang dinilai orang banyak tidak memiliki manfaat, katanya perkemahan hanya sebagai ajang pertemuan antara kaum adam dan hawa, yang memunculkan isu-isu miring terhadap Pramuka. Padaha  hanya karena tindakan salah satu oknum saja, sehingga bisa merusak nama Pramuka itu sendiri. Melalui tulisan ini, saya memperingatkan kepada sahabat-sahabat bahwa Pramuka tidak seperti apa yang orang-orang katakan. Bergabunglah maka kalian akan mengerti sendiri apa manfaat terbesar Pramuka yang diberikan kepada kepada anggota-anggotanya. Perubahan karakter yang sangat drastis, saya rasakan ketika mulai serius bergabung serta mulai memahami dan mengamalkan dasa dharma Pramuka. Ingat, saatnya Indonesia bangkit seperti kata salah satu Pasangan Capres dan Cawapres Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa. Bagi saya Indonesia akan bangkit dari permukaan dan berkiprah di dunia Internasional, jika bangsa Indonesia memiliki karakter dan jiwa nasionalis yang tinggi.  Memiliki masyarakat yang bermartabat, berpendidikan, inovatif dan kreatif dalam segala hal. Harapan saya, siapapun pemimpin kita yang terpilih untuk 5 tahun ke depan, Indonesia harus tetap bangkit, harus selalu bersatu, rukun dan damai dengan menjaga keberagaman suku, ras dan agama. Dan yang paling penting bagi saya adalah utamakan pendidikan karakter bagi generasi-generasi penerus khsusunya seperti pendidikan kepramukaan. Karena jika bangsa kita memiliki karakter yang baik, maka kita akan memperoleh kunci keberhasilan untuk Indonesia tercinta. Amiin

Sejarah Singkat Universitas Negeri Manado



Universitas Negeri Manado, disingkat Unima adalah salah satu perguruan tinggi negeri yang berada di Propinsi Sulawesi Utara dan tepatnya berada di bukit Tonsaru Tataaran Tondano, Indonesia. Universitas ini berdiri pada 22 September 1955 dan saat ini dipimpin Rektor Prof. Dr. Philoteus EA. Tuerah, M.Si, DEA yang menggantikan Prof. Drs. Jan Lukas Lambertus Lombok, SH, M.Si.
UNIMA berasal dari Perguruan Tinggi Pendidikan Guru (PTPG) - satu dari empat PTPG yang didirikan pertama di Indonesia yaitu PTPG Batusangkar, PTPG Malang, PTPG Bandung, PTPG Tondano, berdasarkan SK Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 2450/KB/1955 tanggal 22 September 1955.
PTPG Tondano mengalami berbagai perubahan: mula-mula menjadi FKIP Universitas Hasanuddin Makassar, lalu berubah menjadi FKIP Unhas Tondano di Manado, FKIP Unsulutteng, IKIP Yogyakarta Cabang Manado, dan terakhir menjadi IKIP Manado yang berdiri sendiri berdasarkan Surat Keputusan Menteri PTIP Nomor 38 tanggal 8 Maret 1965 juncto Keppres Nomor 275 Tahun 1965 tanggal 14 September 1965.
Pada 13 September 2000, IKIP Manado dikonversi menjadi Universitas Negeri Manado berdasarkan SK Presiden Republik Indonesia Nomor 127 Tahun 2000 dan diresmikan oleh Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Bapak Yahya Muhaimin pada tanggal 14 Oktober 2000.
Berdasarkan Keppres RI Nomor 127 Tahun 2000, Universitas Negeri Manado (Unima) memiliki fungsi ganda, yaitu selain menciptakan tenaga ahli dan tenaga profesional di bidang kependidikan, juga menciptakan tenaga ahli dan tenaga profesional di bidang non-kependidikan.

Fakultas
Universitas Negeri Manado saat ini memiliki 7 fakultas, yaitu:
  1. Fakultas Teknik (Fatek)
  2. Fakultas Ekonomi (Fekon)
  3. Fakultas Ilmu Sosial (FIS)
  4. Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP)
  5. Fakultas Bahasa dan Seni (FBS)
  6. Fakultas Ilmu Keolahragaan (FIK)
  7. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA)